Sejarah Desa Nusasari

Melihat letak geografis serta tata ruang jalan dan pemukiman penduduk Desa Nusasari, maka kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa Desa Nusasari dibangun dengan perencanaan matang oleh penglingsir Desa dan di Desa Nusasari tidak adanya suatu peninggalan  kebudayaan sebagaimana Desa – desa lain yang ada di Bali,sehingga tidak terlalu sulit untuk meneliti kapan Desa Nusasari mulai ada (terbentuk).

Terbentuknya Desa Nusasari pada awalnya adalah berkat prakarsa IDA DEWA AGUNG RAJA KLUNGKUNG bekerjasama dengan RAJA JEMBRANA yang didasari atas pertimbangan kepentingan wilayah  yang ditempati oleh penduduk NusaPenida lahannya sangat kritis dan terbatas yang mana mata pencaharian penduduk hanya mengandalkan hasil di laut ( Nelayan).

Maka pada tahun 1939 diberangkatkan sebanyak 121 Kepala Keluarga dari NusaPenida ke Daerah Jembrana yang dikoordinir oleh I GUSTI KETUT TANGEB sebagai ketua rombongan,mulanya  rombongan diasramakan dilokasi PEKAK KAMAR yaitu Kelian Banjar Melaya  dan selanjutnya rombongan mulai persiapan mengatur perabasan hutan dan pembukaan pembabatan hutan dimulai dari Desa Melaya menuju Persil / Perkebunan EKA DARMA SANGYANG yang didahului membangun kemah / bangsal sambil mengadakan rintisan – rintisan pemukiman penduduk dan bangsal didirikan tepatnya dilokasi  bangunan SD Negeri 1 Nusasari.

Dapat dijelaskan bahwa keberadaan hutan di Daerah ini adalah sangat jarang dimasuki / dijamah oleh manusia karena sangat Kramat keadaanya sehingga rombongan banyak yang mengalami sakit ,meskipun demikian berkat perlindungan Ida Sanghyang Widhi Wasa dengan segala Manisfestasinya  serta dengan kepercayaan dan keyakinan yang sangat tinggi  dan ketekunan serta hekompakan rombongan ditambah dengan adanya Tumbal /pependeman  Paican saking Ida  Dewa Agung sebagai Pematuh mahluh halus yang ditanam di tengah tengah rintisan dan kini tempat tersebut di bangun Pura Puseh lan Desa Desa pekraman Nusasari  dan rombongan dipimpin oleh PAN DURA ,PAN BACOL, PAN TANGEB, PAN KANTOR, dan PAN MURI,kemudian Pan Dura ditunjuk sebagai kelian Satus dapat melanjutkan rintisan hutan menjadi Perkampungan Desa dan diberi nama DESA NUSASARI, yang terdiri dari 5 Tempek / Kelian Sukat .

Kemudian berselang 2 tahun setelah rintisan pertama di buka ,maka menyusul lagi rombongan kedua sebanyak 63 Kepala Keluarga dari Nusa Penida dengan pimpinan rombongan PAN TASTRA  yang lokasinya diarahkan ketimur ,dalam pembabatan hutan dimana rombogan sangat kesulitan Air dan hanya mengandalkan Air dari potongan batang kayu (bun) yang berair, meskipun demikian karena saking tekad, maka rintisan terus dilaksanakan sampai ditemukanya sumber Air  yaitu sungai Sangyang cerik yang kita kenal sekarang dan sebagai rasa syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa maka didirikan Sanggah turus Lumbung dan sekarang kita kenal dengan PURA TAMAN.

Pada Pura inilah setiap mereka menanam padi gaga memohon doa restu agar dikaruniai sebagaimana yang menjadi pokok mereka.  dan dapat dijelaskan pula bahwa dareah ini dianggap oleh orang sangat keramat dan akhirnya dapat dibuka pula,maka daerah ini (bagian yang kedua) disebut “ NUSASAKTI “ karena orang – orang sangat berani/sakti.

Pada mulanya Nusasari dan Nusasakti setelah terbentuk suatu Desa terdiri dari dua kelian, barulah mengangkat perbekel atau Kepala Desa untuk menyalurkan kepentingan masyarakat.

Pada tahun 1949, karena daerah Nusamara Yeh Embang dihutankan kembali karena daerahnya tidak cocok untuk  pertanian, maka berkat kebijaksanaan Pemerintah / Raja Jembrana Penduduk Nusamara yang juga berasal dari Nusa Penida dipindahkan ke Desa Nusasari dan diberikan tempat dibagian selatan Nusasari dan Nusasakti dengan diberi nama ANYARSARI.

Rombongan ini berjumlah 90 Kepala Keluarga / KK yang dipimpin oleh PAN TAMBUN dan PAN NADA CS langsung sebagai Kelian Banjar dan dapat dijelaskan bahwa Daerah ini dianggap baru /Anyar justru itulah diberi nama “ANYARSARI” karena masih baru / Anyar dan Sari adalah tujuan pokok untuk mendapatkan Amerta dalam pengolahan tanah/ bertani masing – masing mendapat  bagian tanah garapan seluas dua ha dan tanah pekarangan perumahan seluas 16 are. Setelah itu ternyata lagi 40 KK yang belum kebagia  lahan untuk itu atas Prakarsa PAN TAMBUN Cs minta (ngrekes) lahan milik Banjar Tetelan Desa Candikusuma   seluas 60 are  tanah tegalan, untuk dibagikan lagi untuk 40 KK masing - masing 1 ha dengan pekarangan 0,055 ha,maka Banjar Tempek. ini sering disebut dengan nama Banjar Tetelan  Petang Dasa.

Dengan melihat proses perintisan rabasan hutan maka dapat disimpulkan bahwa Wilayah Desa Nusasari dibangun secara berencana dengan jalan Desa melingkarii pemukiman Penduduk dengan lahan pertanian dan perkebunan berada di tengah tengah Pemukiman Penduduk dengan maksud untuk menghindari  hal hal yang tidak diinginkan disamping untuk memudahkan komonikasi  impormasi antar Penduduk Desa, dengan batas Wilayah, sebelah Timur Sungai Sangyang Cerik, sebelah Barat Sungai Melaya, sebelah Utara Wilayah Desa Ekasari dan sebelah Selatan Wilayah Desa Candikusuma dan Samudra Indonesia.

Kemudian setelah terbentuknya Wilayah Desa yang dinamakam Desa Nusasari, barulah persiapan untuk menunjuk/memilih Peminpim, dengan urutan Masa Jabatan/ Periode sebagai berikut :

1.   I Gusti Ketut Tangeb            :  1940 -  1942

2.   I Ketut Reket                       :  1942 -  1943

3.   I Ketut Rudin                       : 1943 -  1950

4.   I Gusti Made Sadnya              :        1950 -  1957

5.   I Ketut Rudin                          :        1957 -  1962

6.   I Nyoman Kiser                      :        1962 -  1965

7.   I Wayan Rarat                        :        1965 -  1972

8.   I Ketut Gadug                         :        1972 -  1978

9.   I Wayan Liyab                        :        1978 - 1982

10.  I Wayan Sepur ( Pjs )           : 1982 -1983

11.  I Wayan Rawa,Bsc              : 1983 - 1985

12.  I Wayan Sepur ( Pjs )           : 1985 - 1988

13.  I Wayan Sepur                     : 1988 - 1998

14.  I Ketut Yasa Bagia               : 1998 -  2003

15.  Drs. I Wayan Nandrayasa    : 2003 - 2008

16.  I Wayan Sulidra ( Pj )           : 2008 - 2009

17.  I Wayan Ardana,SH             :  2009 - Sampai Sekarang

 

Guna memudahkan urusan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa , maka pada awalnya Desa Nusasari terdiri dari 3 Banjar yaitu :

      1. Wilayah Banjar Nusasari
      2. Wilayah Banjar Nusasakti
      3. Wilayah Banjar Anyarsari

Dinamika dan perkembangan system Pemerintahan mengalami perubahan sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang dimasyarakat, paradigma yang banyak muncul sebagai proses demokrasi dan transpransi pada semua urusan Pemerintahan Desa,serta dalam upaya untuk memudahkan urusan Pemerintahan Desa Nusasari yang terdiri dari 3 Banjar mengalami perubahan pemekaran yaitu Banjar Anyarsari dimekarkan menjadi Banjar Anyarsari Kangin pada tahun 1986 sedangkan Banjar Nusasari dimekarkan menjadi Banjar Nusasari Kelod pada tahun 1988.

Setelah perubahan pemekaran Banjar maka Desa Nusasari yang awalnya terdiri dari 3 Banjar berubah menjadi 5 Banjar yaitu :

  1. Banjar Nusasari
  2. Banjar Nusasakti
  3. Banjar Anyarsari
  4. Banjar Anyarsari Kangin
  5. Banjar Nusasari kelod

Demikianlah riwayat singkat sejarah dan perkembangan Desa Nusasari Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana